-->
Share on Google-plus Share on Facebook Share on twitter

Menjadi Seorang Programmer

Tuesday, March 31, 2015

Menjadi seorang programmer/ developer itu sebenarnya tidak mudah. Banyak hal yang harus dihadapi. Diantaranya adalah:
1. Menghadapi kerumitan kode
2. Menemukan Bug atau Error di kode yang ditulis
3. Menghadapi Ketidakpastian Penghasilan
4. Menghadapi Ketidaksukaan Keluarga, Tetangga dan Teman
5. Menghadapi Saingan

ad.1 Menghadapi Kerumitan Kode.
Yang satu ini mungkin udah takdir ya. Seorang programmer/ developer gak mungkin menghindari kode dan kerumitannya, apalagi penguasaan dibidang pemrograman baru aja dimulai alias newbie. Terkadang, karena kurang teliti, melihat baris-baris kode yand sering berjumlah diatas 500 baris itu membuat mata tak bisa terpejam walau badan udah capek dan harus istirahat walau sejenak. Semakin rumit, semakin susah beranjak dari tempat duduk didepan lepi ato PCnya.
Dengan kata lain, bagi programmer, menghadapi kerumitan kode itu sudah biasa. Jadi ya emang sudah resikonya programmer.

ad.2. Menemukan Bug atau Error di kode yang ditulis.
Pada saat compile ( baca: finishing :p ) atau packaging, sering juga menemukan bug atau error disana sini, baik karena kurang teliti maupun ada yang kurang dalam penulisan baris kode. Tidak jarang sering tertukar syntax bahasa pemrograman A dengan B (biasanya kalo programmernya menguasai bahasa pemrograman lebih dari satu).
Mungkin gak masalah bila bug itu ditemukan sebelum software jadi diserahkan ke pemesannya atau bos kita. Nah, gimana kalo udah diserahkan dan di instal, eh, pas mau menjalankan software tersebut tiba-tiba ada pemberitahuan, misalnya, begini:

Fatal Error! atau Run-Time Error!

Wuih, malunya gak bisa ilang seminggu deh :D
So, harus sedia payung sebelum hujan.. maksudnya? Gunakan cara-cara tertentu didalam mengatasi error itu dan kemungkinan akan ada error seperti yang dibahas di blog Kumpulan Project Visual Basic 6.0 ini.

ad.3. Menghadapi Ketidakpastian Penghasilan
Bagi programmer yang udah kerja di sebuah perusahaan jelas tidak perlu memikirkan pasti tidaknya penghasilan yang bakal didapat per bulannya. Karena status programmer di perusahaan biasanya sudah jadi karyawan tetap. Nah,gimana dengan programmer freelancer alias nunggu kalo ada order.
Bila demikian, pekerjaan programmer freelancer sama persis dengan arsitektur, ibaratnya gini: " gak mungkin setiap hari orang-orang itu pesan minta bikinkan denah rumah alias bangun rumah tiap hari... :v
Jadi, saran penulis, mendingan cari atau melamar kerja saja di perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga programmer.

Sebagai informasi, penulis ingin menginformasikan bahwa, gaji seorang programmer di perusahaan di Indonesia itu kecil sekali, per bulannya kurang dari 1.5 juta standard. Beda halnya jika bekerja di luar negeri, dan anda bisa mendapatkan penghasilan 7 kali lipat dari gaji programmer di Indonesia.

ad.4. Menghadapi Ketidaksukaan Keluarga, Tetangga dan TemanYang satu ini jelas sudah menjadi nasib programmer, betapa tidak, hampir 24 jam waktu dihabiskan duduk didepan komputer dan hanya bercengkrama dengan baris-baris dan keruwetan kode.
Bahkan parahnya lagi, makan saja tidak teratur alias kurang bisa berdisiplin.
Karena interaksi nonstop didepan komputer, seringkali melupakan kegiatan diluar itu seperti, berkumpul dengan keluarga, kerja bakti bareng tetangga membersihkan got sekitar rumah dan main bareng temen-temen buat mancing di kolam tetangga sebelah ... lolz.

ad.5. Menghadapi Saingan
Nah, terakhir, programmer setengah-setengah, atau newbie atau mahir, masing-masing memiliki kepentingan sendiri-sendiri. Selain itu, mereka ingin tampil Percaya Diri dan mencoba beraktualisasi bahwa merekalah yang paling pintar dari yang lain. Ini adalah bentuk persaingan.
Dalam satu kantor dimana teman kita juga bekerja yang sama profesi dengan kita alias sama-sama programmer, tidak menutup kemungkinan saingan profesi itu jelas ada.
Misalnya gini, kita diserahi tugas oleh Bos disuruh bikin aplikasi ini. Untuk membuatnya dibutuhkan 4 orang yang menjadi 1 tim.
Karena si X tidak suka dengan kemahiran kita, diam-diam, si X menghapus atau memodifikasi baris kode tertentu dari project yang ada dibawah tanggungjawab kita. Akibatnya, pada saat presentasi, kita terkejut. Koq error sih? padahal udah berapa kali di tes ama debugger (baca: tukang ngetes project) gak ada error tuh ... nah lho, kan malunya gak ketulungan kan? apalagi disaksikan anggota tim lainnya plus bos ada disitu.
Jadi, sebelum presentasi, diperiksa aja lagi, siapa tau ada error atau setidak-tidaknya, perbuatan saingan kita menjadi mentah dan gagal membuat kita malu :p

Pertanyaannya sekarang adalah:
"Apakah anda sungguh-sungguh ingin menjadi programmer?"
Mungkin jawabnya hanya 40% sungguh-sungguh :D

Share on Google-plus Share on Facebook Share on twitter

Kasus Keyboard Laptop PC

Friday, March 27, 2015

Berikut ini adalah beberapa kasus yang terjadi pada Keyboard laptop atau keyboard PC yang pernah penulis alami dan juga teman-teman lainnya.

1. Tombol Keyboard Keras dan Tidak Muncul Huruf/ Karakter

Kasus ini sering terjadi khususnya pada saat laptop sering dibawa keluar rumah tanpa menggunakan protector keyboard. Penyebab utama adalah debu dan kotoran yang mengendap dan mengeras dibagian bawah tuts atau tombol keyboard.
Bila terpaksa harus melakukannya sendiri, sebaiknya gunakanlah kuas yang lembut dan tiuplah bagian bawah keyboard tersebut sambil menekannya berulang kali untuk menghancurkan kotoran yang telah mengeras tersebut dan sapulah dengan kuas secara hati-hati.
Penggunaan kuas yang terlalu lembut dapat menyebabkan bulu-bulu kuas tertinggal/terselip dibagian bawah keyboard dan perhatikan bahwa kuas aman untuk digunakan dan harus bersih.
Bila cara tersebut diatas gagal, anda dapat menggunakann Cleaner yang baik untuk alumunium. Hal ini penting oleh karena keyboard laptop memiliki tatakan yang terbuat dari alumunium.

2. Beberapa Tombol Keyboard Tidak Berfungsi dalam waktu yang lama.

Bila kasus kedua ini terjadi, maka bisa dipastikan bahwa anda harus mengganti keyboard tersebut. Penyebab utamanya adalah gagal fungsi atau gagal pabrik.
Pada penggunaan yang rutin, kelenturan karet pada keyboard bisa berkurang drastis dan pin magnet yang ada dibawahnya akan menipis sehingga anda harus segera menggantinya.

3. Keyboard Terasa Nampak Mengambang permukaannya.

Bila ini terjadi pada keyboard second atau baru anda, bisa dipastikan bahwa keyboard yang anda beli saat ini pernah rusak dan saat ini anda menggunakan keyboard baru. Hampir setiap laptop /notebook yang mengganti keyboardnya akan merasakan hal yang sama oleh karena keyboard baru tidak selalu sama dalam ukurannya. Ukuran disini disebabkan oleh desain pabrik berbeda dengan desain manufaktur sebagai distributor pembuat keyboard lisensi. Secara sekilas nampak sama, tapi pada saat dipasang akan terasa bedanya. Keluhan yang kurang membuat nyaman ini jelas bukan kesalahan pada Toko atau tempat dimana anda membeli, tapi lebih disebabkan oleh hal tersebut diatas.

4. Keyboard Bagus, Tetapi Sistem mengarahkan user untuk Men-delete file atau folder

Kasus ini adalah kasus terberat pada sebuah keyboard. Pada beberapa kasus yang lain, beberapa tombol keyboard tidak berfungsi seperti tombol DEL dan ESC. Ini artinya bahwa keyboard anda rusak berat dan harus diganti secepatnya untuk menjaga agar touchpad mouse tidak ikut "tertular". Jadi, membiarkan hal ini dalam waktu yang lama akan menyebabkan touchpad mouse tidak berfungsi dan pada akhirnya akan merusak komponen yang ada pada motherboard. Jadi secepatnya diganti.
Bila terpaksa harus menggunakan keyboard eksternal, maka lepaslah koneksi antara keyboard laptop yang rusak itu terhadap motherboard atau hardware lainnya untuk menghindari kerusakan total.\
Kemudian segera bawa ke dokter laptop anda untuk general check-up dan perbaikan selanjutnya.

5. Keyboard mengetik sendiri.

Kasus satu ini terbilang aneh. Aneh dalam arti tidak mungkin keyboard mengetik sendiri tombolnya :D
Kasus ini lebih disebabkan oleh tombol yang tertekan sendiri pada saat mengetik dan tidak kembali semula. Penyebabnya adalah, kotoran. Bersihkan dengan cara kasus nomor 1.

6. Keyboard Mengetik Sendiri padahal sudah bersih dan berfungsi dengan baik.

Bila kasus ini terjadi, maka berhati-hatilah, karena Virus Annie.exe telah merasuk ke sistem anda. Oleh karena itu, gunakan antivirus PandaCloud Security untuk menghandlenya secara tuntas.

7. Laptop berbunyi pada saat dihidupkan dan tidak berhenti.

Kasus satu ini banyak penyebabnya, beberapa diantaranya adalah:
  • Battere CMOS kedaluarsa
  • RAM mengalami Dump
  • Keyboard tertekan dan tidak kembali kesemula
  • Terlalu lama dalam men-charger battere laptop anda
  • Habis Battere.
Oleh karena bahasan kali tentang keyboard, maka kita ambil asumsi pertama yaitu disebabkan karena tombol keyboard yang tertekan dan tidak kembali kesemula. Silahkan baca kasus Nomor 1 diatas.

Semoga Bermanfaat!

Share on Google-plus Share on Facebook Share on twitter

Developer vs Programmer

Yang jelas, keduanya sama-sama menghadapi script atau kode. Dan, ini berbeda sekali dengan designer dimana tugasnya hanya seputar desain tampilan dan tata letak bagian-bagian tertentu. Desainer website akan mendesain website dengan tampilan semenarik mungkin dan tentu saja tampilan yang dirancang mesti sesuai dengan bagan mentah dari programmer atau developer webnya.

Menurut wikipedia, Developer itu adalah: one who programs computers or designs the system to match the requirements of a systems analyst.
Sedangkan Programmer diartikan sebagai : The term computer programmer can refer to a specialist in one area of computer programming or to a generalist who writes code for many kinds of software.

Secara gamblang, menurut penulis, programmer itu adalah yang membuat tidak ada menjadi ada dan ia merupakan orang pertama yang menciptakannya.Sedangkan developer itu pengembang. Ia berkutat dengan pengembangan software yang telah diciptakan oleh para programmer.
Nah, dari sini apakah anda pantas disebut programmer? atau justru developer? :p

Mari kita ambil contoh sederhana!

Anda tau kan software Visual Basic 6.0 atau yang terbaru saat ini?
Apakah anda menggunakan software tersebut untuk membuat sebuah aplikasi/program yang berjalan dibawah sistem operasi windows?
Nah, bila benar, berarti anda adalah developer, bukan programmer.

Lalu, siapa programmer itu?

Kita tau bahwa Visual basic 6.0 dikembangkan dari bahasa BASIC / BASICA sekitar puluhan tahun yang lalu. Lalu, siapa pembuat bahasa itu? Pembuat bahasa itulah programmer. Dan, orang yang mengembangkan bahasa BASIC menjadi Visual Basic 6.0 juga termasuk programmer karena mereka sepenuhnya menghadapi sebuah keruwetan transformasi dari BASIC ke Visual Basic.
Pengguna Visual basic itulah yang disebut dengan Developer.
Contoh seorang developer Visual Basic 6.0 adalah penulis, admin atau pemilik dari blog berikut ini:


Developer Visual Basic 6.0

Penulis, admin atau pemilik blog tersebut disebut dengan Developer Visual Basic 6.0. karena bukan dia si pembuat Software Visual Basic 6.0, dia hanya mengembangkan (baca:menggunakan) Visual basic 6.0 untuk keperluan membuat sebuah software lain dengan menggunakan visual basic 6.0 tersebut.

Menjadi seorang programmer jelas lebih berat, karena ia harus memiliki intuisi dan imajinasi  yang tinggi serta memiliki dasar pengetahuan yang mendalam atas bidang pemrograman yang ditekuninya. Bila seorang programmer berhasil menciptakan sebuah software atau katakanlah fungsi atau teori tertentu dan lulus pengujian oleh programmer di komunitas lain, itu artinya programmer tersebut layak menyandang predikat programmer sejati.



Powered by Blogger